Home » , , , , , » Guardiola Membuat Klub-klub Elite Eropa "Patah Hati"

Guardiola Membuat Klub-klub Elite Eropa "Patah Hati"

Written By Unknown on Kamis, 17 Januari 2013 | 20.12

Josep Guardiola menjawab sendiri masa depannya. Diisukan segera merapat ke Inggris, mantan pelatih Barcelona ini justru memilih raksasa Jerman, Bayern Munich sebagai tempat comeback setelah setahun rehat sebagai sutradara strategi tim. Beberapa pemilik klub elite Eropa pun dibuat "patah hati."

Bagaimana tidak. Keputusan Guardiola untuk meninggalkan Barca yang sedang bergelimang gelar pada musim lalu saja sudah membuat Presiden Sandro Rosell patah hati. "Korban-korban" Pep pun kini bertambah.
 


Karena pelatih yang tepat berulang tahun ke-42 pada hari ini, Jumat 18 Januari 2013, telah ditunggu sejak lama oleh dua tim elite Inggris: Chelsea dan Manchester City. Belum lagi beberapa klub elite Eropa lainnya yang dihubungkan dengan pria berkepala plontos itu.

Chelsea tak pernah menutup-nutupi ketertarikan ini. Pemilik Chelsea, Roman Abramovich gencar mendekati Guardiola. Segudang sukses di Barcelona menjadi tolak ukur taipan asal Rusia itu menunjuk Guardiola sebagai calon pelatih timnya. Sayangnya, niatan ini belum pernah terwujud hingga kini.

Abramovich diketahui berupaya keras mengejar Guardiola selama 2 tahun belakangan ini. Namun, pemilik nama lengkap Josep Guardiola i Sala itu tidak memberikan respon atas tawaran Abramovich. Hingga akhirnya, Guardiola memilih hijrah ke Bundesliga untuk melatih Bayern.

Penasihat Guardiola ragu kliennya akan mengedepankan opsi melatih Chelsea, terutama melihat target besar yang harus bisa dicapai dalam waktu singkat. Proyek instan Abramovich diyakini menjadi pertimbangan utama Guardiola enggan menukangi The Blues.

Terlebih, Abramovic terkenal sebagai patron yang ringan tangan memecat pelatih bila gagal mencapai target. Total, Abramovich sudah mendepak 8 pelatih sepanjang 8 tahun lebih memimpin The Blues. Situasi ini ditengarai tidak sesuai dengan figur Guardiola yang membutuhkan stabilitas jangka panjang dalam melatih sebuah tim.

Selain Chelsea, ManCity pun harus gigit jari lantaran gagal mendapatkan jasa Guardiola. The Citizens sempat memproyeksikan juru taktik berkepala plontos itu sebagai suksesor Roberto Mancini. Diharapkan, Guardiola bisa membawa kejayaan buat ManCity di pentas Eropa.

Awalnya, pemain legenda Barcelona, Hristo Stoichkov yakin, faktor kedekatan antara Guardiola dengan Direktur ManCity yang juga mantan Barcelona, Txiki Begiristain bisa membawa sang pelatih menukangi ManCity. Keduanya menjadi tokoh penting di balik masa keemasan Barcelona, 4 tahun ke belakang.

Namun, keyakinan Stoichkov sirna seiring keputusan Guardiola meneken kontrak dengan Munich selama 3 tahun. Pep akan mengisi posisi Jupp Heynckes yang pensiun pada musim 2013-14.

"Saya memprediksi Guardiola akan melatih ManCity. Begiristain dan Guardiola telah menjadi tandem luar biasa bagi kesuksesan Barcelona di masa lalu," prediksi pria asal Bulgaria itu yang tidak menjadi kenyataan kepada Esports Cope.


Bukan hanya Chelsea dan ManCity yang dibuat patah hati oleh Guardiola. Dari Italia, klub raksasa AC Milan diam-diam juga mengamati pelatih yang pernah merumput untuk Brescia dan AS Roma itu.

Namun, Milan kini harus menerima kenyataan tidak bisa merekrut Guardiola yang telah sepakat meneken kontrak dengan Bayern. Milan Supremo, Silvio Berlusconi yang ingin mengganti pelatih Massimiliano Allegri pun dibuat patah hati.


Target I Rossoneri kini beralih kepada dua nama, Frank Rijkaard dan Roberto Donadoni untuk menggantikan posisi Allegri. Pilihan Berlusconi tak salah. Dua orang ini sangat tahu "jeroan" Milan karena pernah menjadi pilar di San Siro.

Permainan tidak stabil yang dipertontonkan Milan bersama Allegri menjadi alasan kuat Milan mencari pelatih baru. Donadoni yang kini melatih Parma menjawab spekulasi ketertarikan Milan dengan diplomatis.

Menurutnya, Allegri kini harus mempertanggungjawabkan risiko besar sebuah reformasi luar biasa skuad Rossoneri. "Tentu saja, memecat dia sangat logis."

Opsi Milan lainnya yakni membidik pelatih Real Madrid, Jose Mourinho. Meski ini terbilang misi nyaris mustahil bagi Rossoneri.
Berlusconi coba memanfaatkan kondisi kurang harmonis antara Mourinho dan kubu Madrid yang sering disebut media belakangan ini. Dan Berlusconi sudah berani bertaruh di tengah krisis finansial dengan siap membayar gaji Mourinho sebesar 13,5 juta poundsterling setahun. Ini sesuai dengan pendapatan The Only One di Madrid.

Popular Posts

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.